Penerjemah: Keiyuki
Proofreader: Rusma


Cerita Sampingan Bagian Empat


Apakah Yuxiu benar-benar memiliki hubungan dengan Pangeran Jin, Shen Qiao tidak tahu. Mungkin Yan Wushi hanya tidak suka padanya, namun itu semua detail kecil yang tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah pesan yang tersirat dalam kata-kata Yan Wushi, yang menghubungkan Tujue, ajaran Buddha, dan Pangeran Jin dalam satu garis, membuat Shen Qiao menyadari masalah yang selama ini tidak dia perhatikan.

Putra Mahkota saat ini, Yang Yong, tidak terlalu mengagumi ajaran Buddha. Dia lebih suka berdiskusi tentang filsafat dengan para sarjana dan cendekiawan. Ajaran Buddha tidak ingin pengaruhnya hanya berhenti di masa Yang Jian, jadi mereka harus bertaruh pada generasi berikutnya, sehingga mereka mengirimkan murid-murid terbaik untuk menjalin hubungan baik dengan Pangeran Jin. Ini bukan hal yang aneh. Jika Shen Qiao tidak membenci karakter Pangeran Jin, dia mungkin akan senang melihat Shiwu dan Yuwen Song juga bersahabat dengannya.

Namun yang aneh adalah, Yuxiu memiliki darah Tujue dalam tubuhnya, dan kemungkinan besar ajaran Buddha tidak tahu tentang hal ini, yang menimbulkan banyak pertanyaan.

Shen Qiao berpikir, “Apakah ini hanya kebetulan?”

Yan Wushi menjawab, “Yuxiu kehilangan ibunya saat berusia lima tahun, dan masuk ke dalam Sekte Tiantai pada usia tujuh tahun. Desa Ronghe hanya terpisah satu dinding dari wilayah luar, dan setiap tahun desa ini selalu diserang oleh orang-orang Tujue. Latar belakang Yuxiu bukanlah rahasia. Ketika dia berusia enam tahun, Desa Ronghe dilanda kekeringan hebat, banyak orang meninggal, yang tersisa terpaksa meninggalkan desa mereka. Itulah sebabnya Bian Yanmei bisa menemukan petunjuk-petunjuk ini.”

“Yang lebih menarik lagi,” kata Yan Wushi, “adalah saat kekeringan besar itu terjadi, dia sudah tidak berada di Desa Ronghe.”

Shen Qiao tahu ada sesuatu yang lebih dalam dari ini, jadi dia hanya menunggu untuk mendengar lanjutan dari Yan Wushi.

Yan Wushi melanjutkan, “Setelah kehilangan ibunya, orang-orang di desa mengasingkannya. Suatu malam, dia menghilang, dan meskipun setelah itu terjadi kekeringan besar di Desa Ronghe, dia tidak pernah kembali. Para penduduk desa mengira dia mati kelaparan atau dibawa oleh binatang buas setelah pergi.”

Shen Qiao berkata, “Seorang anak kecil, yang menempuh perjalanan jauh dari utara ke selatan, dan tiba dengan selamat di Sekte Tiantai, itu hampir mustahil terjadi, kecuali ada yang membantunya di sepanjang perjalanan.”

Yan Wushi menjawab, “Yang membantunya adalah Nyonya Yuwen.”

Shen Qiao bertanya, “Nyonya Yuwen yang mana?”

Yan Wushi menjawab, “Putri Dayi.”

Shen Qiao terkejut.

Putri Dayi sebelumnya adalah seorang putri dari Dinasti Zhou Utara, yang sudah menikah dengan Ishbara Khagan dari Tujue pada masa Dinasti Zhou. Di bawah dorongan keluarga Yuwen, terjadi peperangan antara Tujue dan Dinasti Sui yang baru berdiri. Setelah kekalahan Tujue pada tahun lalu, Ishbara Khagan meninggal, dan sesuai dengan tradisi Tujue, Putri Dayi menikah dengan Tulan Khagan. Kini, dia masihlah seorang Khagan dari Tujue.

Yan Wushi berkata, “Nyonya Yuwen menganggap Yang Jian sebagai pengkhianat yang ingin meruntuhkan Dinasti Zhou. Mereka ingin menghapusnya, namun karena kekuatan mereka terbatas, mereka terpaksa menundukkan kepala pada Yang Jian untuk sementara waktu dan merencanakan langkah lebih lanjut. Yuxiu adalah salah satu bidak tersembunyi yang mereka atur.”

Nyonya Yuwen memiliki dendam negara dan keluarga terhadap Yang Jian. Meskipun rencananya untuk menghasut Tujue agar berperang dengan Dinasti Sui telah gagal, fakta bahwa Yuxiu terlibat berarti dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia akan mengubah strategi, menggunakan cara yang lebih tersembunyi untuk menggoyahkan fondasi Dinasti Sui.

Saat ini, situasi Dinasti Sui sangat baik. Bahkan jika mereka berperang melawan Dinasti Chen dan memimpin pasukan ke selatan, kemenangan akan segera tercapai. Dinasti Sui hampir menyatukan seluruh dunia, sementara Tujue, yang sedang mengalami kerusuhan internal, sementara ini tidak memiliki kekuatan untuk berperang lagi dengan Dinasti Sui. Namun, Dinasti Sui juga memiliki kelemahan, misalnya antara dua putra Yang Jian, Yang Jian dan Nyonya Dugu yang terlalu memanjakan putra kedua mereka, serta ambisi besar Yang Guang, yang suatu saat pasti akan memicu perebutan posisi pewaris tahta.

Jika Yuxiu bisa berada di sisi Yang Guang dan memberikan saran untuk membantunya merebut takhta, dia pasti akan mendapatkan kepercayaan besar dari Yang Guang. Kemudian, secara perlahan, dia bisa mulai mempengaruhi Yang Guang langkah demi langkah.

Seharusnya, jika dunia berhasil disatukan pada era Yang Jian, maka tugas kaisar berikutnya adalah memperkuat pencapaiannya dan mengonsolidasikan kekuasaan. Namun, dengan kepribadian Yang Guang, kecil kemungkinan ia mau menjadi penguasa yang hanya menjaga stabilitas. Jika ada orang di sisinya yang terus menghasut, tidak sulit membayangkan ke arah mana situasi akan berkembang.

Selama bertahun-tahun, Shen Qiao terbiasa mendengar dan melihat berbagai intrik politik. Kini, setelah memikirkannya lebih dalam, ia tidak bisa menahan diri untuk menarik napas dingin. “Sungguh strategi yang matang, selangkah demi selangkah hingga hasilnya tercapai!”

Di pinggiran ibu kota, di puncak gunung Cuihua, keduanya berdiri di tempat yang curam, menghadapi angin kencang dan memandang ke arah ibu kota.

Gunung Cuihua dipenuhi bebatuan aneh dengan lereng yang curam. Meskipun pemandangannya indah, para pejabat dan bangsawan lebih suka membangun vila mereka di kaki atau lereng gunung. Tempat ini jarang dikunjungi, tetapi karena pepohonan rimbun dan kicauan burung yang merdu, suasananya tidak terasa sunyi.

Di bawah mereka, tanah yang subur membentang luas. Sejak Yang Jian naik takhta, Chang’an semakin makmur, menandakan kemegahan era yang akan datang. Namun, Shen Qiao dan Yan Wushi sudah dapat melihat kemungkinan peristiwa yang akan terjadi dalam sepuluh atau bahkan puluhan tahun ke depan.

Dengan tangan di belakang, Yan Wushi berdiri dengan tenang dan berkata, “Ambisi Nyonya Yuwen tidak kecil. Sayangnya, meskipun dia berhasil menggulingkan Dinasti Sui, lalu apa? Nyonya Yuwen tidak lagi memiliki sosok berbakat untuk memulihkan negara. Apa yang bisa seorang wanita yang menikah jauh ke Tujue lakukan? Itu tidak lebih dari sebuah lelucon kosong!”

Shen Qiao menghela napas, “Namun, ketenangan yang dinikmati rakyat saat ini tidak mudah didapat. Aku benar-benar tidak ingin melihatnya hancur.”

Yan Wushi berkata, “Yang Jian adalah seorang penguasa luar biasa, tapi bayang-bayang kejayaan Dinasti Sui ini mungkin tidak akan bertahan lama, paling lama hanya sampai generasi kedua.”

Shen Qiao terkejut, “Mengapa kamu begitu yakin?”

Yan Wushi balik bertanya, “Ah-Qiao tidak membantahnya, bukankah itu berarti kamu setuju denganku?”

Shen Qiao menjawab, “Di Gunung Xuandu, kami telah mempelajari ramalan dan ilmu membaca wajah selama ratusan tahun. Dari wajah Yang Yong, aku melihat keberuntungan dan kemakmuran, tapi tidak ada tanda-tanda seorang penguasa sejati. Sementara itu, Yang Guang dipenuhi dengan qi keberuntungan, dan dia juga diberkati dengan orientasi Sembilan-Lima, tanda seorang kaisar. Namun—”

Ia menggeleng, memilih untuk tidak melanjutkan.

Yan Wushi tersenyum, “Sebenarnya, tidak perlu membaca wajah atau meramal. Pikirkan saja, jika seseorang ingin meruntuhkan Dinasti Sui, mereka pasti akan berusaha agar Yang Guang naik takhta. Kepribadian Yang Guang sangat berbeda dari Yang Yong. Setelah menjadi kaisar, ia pasti ingin menciptakan kejayaan besar. Saat itu, entah itu Yuxiu atau siapa pun, asalkan ada satu perang di luar negeri saja, sumber daya rakyat akan terkuras, menimbulkan ketidakpuasan di kalangan bawah. Ditambah lagi, kebijakan baru Yang Jian dalam reformasi birokrasi dan sistem ujian pegawai telah menyinggung banyak bangsawan. Jika para bangsawan bersatu dengan rakyat jelata untuk menentang kaisar, bagaimana mungkin dinasti ini bisa bertahan? Pergantian dinasti hanya akan menjadi hal yang tidak terelakkan.”

Shen Qiao terdiam, terguncang oleh gambaran yang baru saja dilukiskan Yan Wushi.

Semua ini terdengar mengejutkan, tetapi bukan berarti mustahil untuk terjadi.

Meskipun Yan Wushi tidak memiliki jabatan resmi di pemerintahan, ketajaman pandangannya sulit ditandingi di seluruh negeri. Sementara itu, semakin dalam Shen Qiao mencapai pencerahan dalam kultivasinya, semakin ia mahir dalam ramalan. Apa yang ia intip dari takdir langit justru sejalan dengan perkataan Yan Wushi.

Shen Qiao berkata, “Nasib ditentukan oleh tiga hal: takdir, keberuntungan, dan feng shui. Takdir memang tidak dapat diubah, tapi keberuntungan terbentuk oleh usaha manusia dan masih mungkin untuk dibelokkan.”

Yan Wushi menanggapi, “Jika Yang Guang bersikap jujur dan tidak menyimpan niat jahat terhadap kita, maka bahkan jika ia naik takhta kelak, Sekte Bulan Jernih masih bisa bekerja sama dengannya. Namun, jika ia menyimpan dendam hanya karena kita menolak bersekutu dengannya sekarang, maka semua ancaman yang bersembunyi di sisinya saat ini kelak akan menjadi bumerang yang menghancurkannya sendiri.”

Shen Qiao tersadar. “Jadi ini alasanmu tidak menyingkirkan Yuxiu!”

Yan Wushi tersenyum tipis. “Benar. Jika dipikirkan, asal-usul Yuxiu tidak ada hubungannya dengan kita, bukan?”

Shen Qiao menghela napas pelan, lalu kembali menatap pemandangan di kejauhan.

Saat ini, Sekte Bulan Jernih tunduk pada perintah Yang Jian, tetapi hubungan mereka lebih bersifat kerja sama daripada pengabdian. Yang Jian memahami hal ini dengan baik, sehingga ia bisa bekerja sama dengan Yan Wushi tanpa masalah. Sebaliknya, Yan Wushi pun bersedia membantunya menyingkirkan berbagai ancaman dan gangguan. Namun, jika penerus Yang Jian gagal memahami hubungan ini, maka dengan sifat Yan Wushi, ia tentu tidak akan mempertimbangkan hubungan masa lalu.

Jika memungkinkan, Shen Qiao tentu berharap dunia tetap damai, tanpa perang dan penderitaan, agar rakyat bisa hidup tenteram. Namun, ia juga sangat menyadari bahwa hal itu mustahil.

Sama seperti manusia memiliki usia, sebuah dinasti juga memiliki batasan nasibnya. Apakah Dinasti Sui akan bertahan seratus tahun atau hanya lima puluh tahun, hal itu tidak bisa dipastikan sejak awal. Namun, seiring keputusan yang dibuat oleh setiap generasi penguasanya, keberuntungan dan bencana saling bertaut dan menyeimbangkan satu sama lain, mengubah garis nasib yang menentukan kelangsungan dinasti.

Berapa lama keturunan Yang Jian bisa menjaga kestabilan Dinasti Sui?

Shen Qiao tidak bisa menahan diri untuk memikirkannya. Ia mengira telah membantu menaikkan seorang penguasa bijak ke takhta, tetapi mungkin ini baru permulaan.

Sedikit penyesalan muncul di hatinya, tetapi segera ia bisa menerimanya dengan tenang.

Pasang surut, awan bergulung, bunga mekar dan layu—sejak awal mula dunia, segalanya sudah demikian. Selama menghadapinya dengan hati yang tenang, seseorang akan tetap tidak akan terkalahkan.

“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Yan Wushi bertanya.

Shen Qiao tersenyum. “Aku berpikir untuk pergi ke selatan dalam beberapa waktu ke depan. Kudengar di ujung selatan ada bebatuan aneh yang menjulang seperti ujung langit dan batas lautan, dengan pemandangan yang luar biasa indah. Di sana juga bisa melihat ombak laut yang luas dan megah. Pasti sangat indah.”

Yan Wushi mengangkat alis. “Apakah Pendeta Tao Shen berencana pergi sendiri?”

Shen Qiao bertanya balik, “Apakah Master Sekte Yan bersedia menemani seorang pendeta Tao ini?”

Yan Wushi tersenyum tipis. “Akan kupikirkan terlebih dulu.”

Shen Qiao tidak bisa menahan tawa, sudut bibirnya sedikit terangkat.

Di kejauhan, langit menjulang tinggi dengan awan yang luas, pagi yang segar, dan pegunungan serta sungai membentang indah sejauh mata memandang.

Ini adalah awal sebuah dinasti, sekaligus awal sebuah era.

Mungkin diwarnai dengan kekacauan, tetapi juga dipenuhi kemegahan.


Beberapa tahun yang lalu.

Di Gunung Xuandu.

“Aku lebih tua darimu, jadi kamu harus memanggilku Shixiong!” Yu Ai mencengkeram pakaian Shen Qiao, tidak membiarkannya pergi. Shen Qiao berusaha melangkah maju dengan susah payah, sementara Yu Ai seperti ekor kecil yang mengikuti di belakangnya. Keduanya berjalan satu per satu memasuki aula utama.

“Tidak mau! Di Gunung Xuandu, peringkat ditentukan berdasarkan waktu masuk, jadi akulah Shixiong!” Shen Qiao yang masih kecil meskipun lembut, tetap teguh dalam hal ini dan tidak mau mengalah.

Terdengar suara robekan. Karena terlalu kuat menarik, Yu Ai tanpa sengaja merobek pakaian Shen Qiao.

Keduanya langsung terdiam, terkejut.

Melihat mata Shen Qiao yang dengan cepat memerah, Yu Ai menjadi panik. “Aku… aku tidak sengaja!”

Shen Qiao terisak, “Pakaian ini dibuatkan oleh Guru untukku…”

Sebuah tangan hangat jatuh di atas kepalanya, mengusapnya perlahan. Sosok itu berjongkok, lalu merangkul Shen Qiao dan Yu Ai ke dalam pelukannya.

“Ada apa?”

Begitu melihat orang itu, Shen Qiao seperti menemukan sandaran, segera menyembunyikan wajahnya di bahunya dan terisak, “Yu Ai merusak pakaianku…”

Menyadari kesalahannya, Yu Ai menundukkan kepala dan tidak berkata apa-apa.

Qi Fengge tersenyum menenangkan, “Sudahlah, hanya sedikit robek. Nanti Guru akan menjahitnya kembali untukmu. Hari ini, murid Paman Lin, Zhou shixiong, akan turun gunung untuk berlatih. Kalian berdua pergilah mewakili Guru untuk mengantarnya. Cepat, hapus air matamu!”

Shen Qiao adalah anak yang baik. Mendengar itu, ia segera mengangkat lengan bajunya untuk menghapus air mata, lalu mendongak dan bertanya, “Apakah Zhou shixiong tidak akan dalam bahaya saat turun gunung?”

Qi Fengge menjawab, “Tidak akan. Zhou shixiong sudah cukup kuat untuk melindungi dirinya sendiri. Meskipun Gunung Xuandu jarang terlibat urusan luar, kami tidak melarang murid-murid yang ingin turun gunung untuk berlatih. Mereka boleh memilih sendiri jalannya.”

Shen Qiao dan Yu Ai mendengar ini dan tidak bisa menyembunyikan ekspresi iri.

Bagi mereka, turun gunung untuk berlatih berarti sudah memiliki kemampuan seni bela diri yang cukup tinggi.

“Guru, apakah nanti aku juga bisa seperti Zhou shixiong, turun gunung untuk berlatih?” tanya Shen Qiao penuh harap.

Qi Fengge tertawa, “Tentu saja. Setelah kalian berusia lima belas tahun, kalian boleh meminta izin untuk turun gunung. Setelah turun gunung, apa yang ingin kalian lakukan?”

Yu Ai diam-diam melirik Shen Qiao, lalu buru-buru mengalihkan pandangan. Dengan suara kecil, ia berkata, “Aku ingin turun gunung untuk mencari uang, supaya bisa membelikan Ah-Qiao patung manusia gula, agar dia senang dan tidak marah lagi padaku.”

Benar-benar perkataan anak-anak, Qi Fengge tidak bisa menahan tawa.

“Lalu bagaimana dengan Ah-Qiao?”

Shen Qiao berpikir sejenak, “Mungkin aku akan menggunakan ilmu seni bela diri yang diajarkan Guru untuk membantu orang baik dan mengusir orang jahat. Tapi… bolehkah aku hanya tinggal di bawah gunung selama sebulan, lalu kembali?”

Bagaimana cara membedakan orang baik dan orang jahat? Itu juga perkataan anak-anak. Namun, Qi Fengge tidak ingin merusak semangatnya, justru bertanya dengan lembut, “Kenapa hanya sebulan?”

Shen Qiao sedikit malu, “Karena aku tidak ingin berpisah terlalu lama dari Guru dan saudara seperguruanku. Aku ingin kita semua bisa bersama setiap hari, bahagia selamanya.”

Angin berembus, pepohonan dengan bunga bermekaran bergoyang, menyimpan kata-kata ini dalam jejak waktu.

Rumput dan pepohonan tidak berbicara, namun perasaan tetap abadi.


—Tamat—


Anak ayam memiliki sesuatu untuk dikatakan:

Keiyuki: Yo minna!! Keiyuki di sini, akhirnya selesai juga ya Thousand Autumns .. pertama makasih buat kak Rusma yang udh ngetl setengah dari novel ini. Aku inget dulu ada yang request judul ini, dan akhirnya kami ambil karena kak Rusma juga udh pernah baca jadi memudahkan sekali, makasih kakakk, lupluppp..
Makasih juga buat readers Hiyoko yang sudah mantengin sampe ch extranya, belum lagi yang pernah tanya di dm IG apakah kita bakal terjemahin extranya, dan yak sekarang kita sudah sampai di extra terakhir… semoga kalian menikmati ya bacanyaa.. Tunggu projek kami yang akan selesai selanjutnya yakk🤣 karena mungkin setelah lebaran kami bakal bawa judul baruu.. baibaiiii

Rusma: Hai ini Meowzai, terjemahan Thousand Autumns akhirnya selesai yaa hahaha jujur aja judul ini adalah projek terngebut yang pernah kami ambil, akhirnya kelar sebelum puasa. Terima kasih untuk adik aku Keiyuki yang sudah bantu aku mengedit serta mau melanjutkan menerjemahkan dari China-Indonesia ︶ε╰✿ rasanya ngos-ngosan banget ya Dee? 🤣. Terima kasih juga untuk teman-teman Hiyoko yang sudah membaca terjemahan ini. Oh iya, seperti biasa aku suka membahas karakter kesukaan, ehe, dari dulu jaman baca Thousand Autumns di lapak lain sampai akhirnya di terjemahkan sendiri aku selalu suka Kakek Yan alias Yan Wushi, ada yang sama? Wkwkwk. Sampai jumpa di projek selanjutnya yaaaa ♡( ˘ ³˘)♥︎


KONTRIBUTOR

Rusma

Meowzai

Keiyuki17

tunamayoo

This Post Has 4 Comments

  1. Ophelia

    terima kasih semuanya yang sudah tl novel ini:>
    selalu suka bagaimana kalian menerjemahkan dan menjelaskan banyak hal! di tunggu terjemahan berikutnya!! (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

  2. Mia

    Ku ga bosen-bosen baca novel ini mulai dari tl English yang filenya berceceran banget ampe beli official English novelnya, eh sekarang baca disini

    Jujur seneng banget pas nemu tl indo yang rapi banget ini, makasih kerja kerasnya

    Chara fav jujur aku suka dua-duanya -YWS & SQ gak bisa milih

  3. May

    Wahhh.. Akhirnya selesai juga.
    Makasih banyak ya udah menerjemahkan novel ini; aku suka banget. Sampai diulang-ulang bacanya.
    Ditunggu terjemahan lainnya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

  4. Shenqq

    war is over…TT
    jujur baca thousand autumns ini kayak obat, setelah aku baca danmei² yang dari author mtxt ama meatbun hidup aing kek isinya novel angst, makanya cari danmei yang agak santuy eh taunya ketemu thousand autumns ini kata orang² yg udah baca sih bagus dan gk banyak angstnya
    Akhirnya aku baca deh ternyata asik sama seru bisa ngerti dikit dunia politik (tapi politik novel cina TT), huhuhuhu kok sedih ya rasanya namatin novel iniii, bakal kangenn.. loplop kakek Yan sama pendeta Tao… huaa masih gk rela tamattt TT
    huhuhuh.u…take me back to the night we meet TT

    buat kakak-kakak translator makasih banyakkkk, xie xie, arigatou udah nge-tl novel ini…
    maaf ya kak baru bisa ngedukung dan nyemangatin aja, pokoknya lop lop Ama kakak² translator, sehat selaluuu

Leave a Reply to May Cancel reply